Kamis, 31 Desember 2009

Pengobatan Tuberkulosis 

Obat dan Dosis Obat

Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu
a. Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
b. Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.
 Jenis obat untuk penderita TBC sering disebut dengan istilah OAT (Obat Anti Tuberkulosis). Jenis OAT yang dipakai saat ini adalah : Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Ethambutol (E) dan Streptomisin (S).
1. Isoniazid (H) : Dikenal dengan INH, bersifat bakterisid, dapat membunuh 90 populasi kuman dalam beberapa hari pengobatan. Obat ini Sangay efektif terhadap kuman dalam keadaan metabolik aktif, yaitu kuman yang sedang berkembang. Dosis harian yang dianjurkan 5 mg/kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten tiga kali seminggu dengan dosis 10 mg/kg/BB.
2. Rifampisin (R) : Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman semi dormant (persister) yang tidak dapat dibunuh oleh isoniazid. Dosis 10 mg/kg BB diberikan sama untuk pengobatan harian maupun intermiten tiga kali seminggu.
3. Pirazinamid (Z) : Bersifat bakterisid. Dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana asam. Dosis harian yang dianjurkan 25 mg/kgBB, sedangkan untuk intermiten tiga kali seminggu diberikan dengan dosis 35 mg/kgBB.
4. Ethambutol (E) : Bersitaf sebagai bakteriostatik. Dosis harian yang dianjurkan 15 mg/kgBB, sedangkan untuk pengobatan intermiten tiga kali seminggu digunakan dosis 30 mg/kgBB.
5. Streptomisin (S) : Bersifat Bakterisid. Dosis harian yang dianjurkan 15 mg/kgBB sedangkan untuk pengobatan intermiten tiga kali seminggu digunakan dosis yang sama. Penderita berumur sampai 60 tahun dosisnya 0,75 gr/hari, sedangkan untuk penderita berumur lebih dari 60 tahun diberikan 0,50 gr/hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar