Kamis, 31 Desember 2009

Hiperkolesterolemia dan Aterosklerosis


Hiperkolesterolemi adalah peninggian kadar kolesterol di dalam darah. Tingginya kadar kolesterol darah merupakan problem yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko paling utama terjadinya penyakit jantung koroner di samping faktor lainnya yaitu tekanan darah tinggi dan merokok (Bahri 2004).
Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan bahkan mengancam kehidupan manusia maka perlu dilakukan pencegahan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menjaga agar makanan yang dimakan sehari-hari rendah kolesterol (Bahri 2004).
Kolesterol, lemak dan substansi lainnya dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri, sehingga lubang dari pembuluh darah tersebut menyempit. Proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah koroner menyebabkan suplay oksigen (O2) ke jantung menjadi berkurang. Kurangnya O2 menyebabkan otot jantung menjadi lemah, sakit dada (angina), serangan jantung bahkan kematian (Bahri 2004).
Banyak laporan menyebutkan bahwa terdapat hubungan erat antara kolesterol dan aterosklerosis. Bila jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah melebihi normal (hiperkolesterolemia), mengakibatkan pengkerakan pembuluh darah (aterosklerosis) sehingga mengakibatkan penyakit kardiovaskuler. Dilaporkan oleh Martin dkk bahwa resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler (PKV) berhubungan dengan kadar kolesterol darah pada 361.662 pria berusia 35-57 tahun (Norum 2000).
Kolesterol LDL, sangat berkaitan dengan kolesterol total karena secara normal 2/3 bagian LDL mengangkut ester kolesterol. Demikian pula terdapat korelasi negatif antara PJK dengan kandungan HDL kolesterol (Norum 2000).
Aterosklerosis merupakan suatu penyakit yang bercirikan timbulnya suatu lesi spesifik (ateroma) pada tunika intima pembuluh darah (Mayes 1997). Aterosklerosis ditandai dengan penumpukan kolesterol dan ester kolesterol dari lipoprotein yang mengandung apoliprotein B-100 dalam jaringan ikat dinding arteri (Anonim 2000).
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh pembentukan plak di dalam arteri pembuluh darah jantung. Plak terdiri atas kolesterol, kalsium, dan bahan lain di dalam pembuluh darah yang lama kelamaan menumpuk di dalam dinding pembuluh darah jantung (arteri koronaria) serta arteri di tempat lain. Proses ini disebut dengan pengerasan arteri atau atherosclerosis atau ateroma. Pada sebagian besar orang, plak mungkin sudah mulai terbentuk di masa kecil dan makin menumpuk sepanjang hidup (Davidson 2007).
Hasil-hasil penelitian yang menunjukkan bahwa risiko terjadinya ateroslerosis atau PJK akan meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi. Telah dibuktikan pula bahwa dengan menurunkan kadar kolesterol darah dapat mengurangi risiko tersebut. Faktor risiko lainnya adalah merokok, riwayat PJK dalam keluarga pada umur kurang dari 55 tahun, penyakit gula, penyakit pembuluh darah, kegemukan dan jenis kelamin laki-laki (Bahri 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar